Ketika tulisan mewakili hati, ketika tulisan menjadi sarana berbagi

Jumat, 28 Juni 2013

Kutipan

There are millions of people in this world, but in the end it all comes down to one. - Crazy Beautiful
Ada jutaan orang di dunia ini, tetapi pada akhirnya, pilihanku hanya tertuju pada satu orang. - Crazy Beautiful


I would rather share one lifetime with you than face all the ages of this world alone. - Lord of the Rings
Aku lebih memilih membagi seluruh hidupku bersamamu daripada menghadapi sepanjang zaman di dunia ini seorang diri. - Lord of the Rings


When you love someone, and you love them with your heart, it never disappears. - Forget Paris
Ketika kamu mencintai seseorang, dan kamu mencintai mereka sepenuh hati, maka perasaan itu tidak akan pernah hilang. - Forget Paris 



Maybe it is our imperfections which make us so perfect for one another. - Emma
Mungkin inilah ketidaksempurnaan kita, yang membuat kita saling menyempurnakan satu sama lain. - Emma 

Rabu, 26 Juni 2013

25 Juni 2013

Kemarin ku dengar kau ucap kata cinta. . .
Seolah dunia bagai di musim semi. . .

Jika kau sayang aku, buktikanlah hatimu
Agar aku tak ragu jalani bersamamu

Selasa, 04 Juni 2013

Perumpamaan Mantan

Kita dulu itu ibarat awan mendung yang membawa titik-titik hujan.

Aku adalah awannya.

Yang menyediakan semua tempat untuk air hujan berlindung. Memberikan kehangatan serta ruang yang nyaman, sehingga kamu selalu aman di bawa ke mana-mana. Sekalipun terkadang rasanya berat dan sesak, tetapi aku tak pernah mengeluh. Aku bangga bisa membawamu ke mana-mana. Aku senang bisa selalu mendekapmu, dan dibuat seolah akan hidup selamanya denganmu.

Dan engkau adalah hujan.

Yang muncul entah dari mana asalnya, membawa banyak harapan, yang ingin selalu kugenggam.
Kamu terasa dingin sekaligus hangat. Keras sekaligus lembut.

Sayangnya kamu tak pernah bisa digenggam, selalu berdalih ingin mencari kebebasan, tanpa diketahui kapan bisa tinggal lama di sebuah ruang.

Dan saat sang waktu bertiup membawa ke manapun kita mau, kamu tiba-tiba pergi.

Jatuh begitu saja ke bumi, tanpa menoleh, tanpa sepatah kata, dan membawa semua harapan itu pergi. Hampa sudah aku rasanya, tak ada yang kupeluk, tak ada yang kudekap lagi.

Aku sendirian...

Namun begitu waktu kembali meniupku, aku sadar... aku menjadi awan yang putih dan ringan. Yang bahagia di antara sinar mentari. Dan aku juga mulai melupakanmu.

Membiarkanmu yang tadinya jatuh entah ke mana di pelukan bumi, memberikan harapannya pada orang lain.