Ketika tulisan mewakili hati, ketika tulisan menjadi sarana berbagi

Sabtu, 20 Juli 2013

Kangen :(

Jika aku mempunyai kemampuan membaca matamu dan mengerti isi otakmu, mungkin aku bisa mendeskripsikan semuanya.Ini membawaku dalam rasa takut. Rasa takut yang belum tentu kau rasakan. Mengetahui kenyataan yg seperti itu, aku jadi malas tersenyum dan berbicara banyak tentang perasaanku pada orang lain.
Jika kau ingin tahu, aku kesesakan dalam ini.
Aku kebingungan melawan resah dan kangen. Aku melirik ke belakang, melihat dan mengingat momen yang pernah kita lalui. Aku ingat ketika hari-hari kemarin kamu selalu memperhatikanku dengan baik dan peduli.
Aku merekam segala rasa cemasmu ketika pesan singkatmu belum kunjung ku balas. Aku tangkap kekhawatiranmu saat kau bawel mencariku. Aku mengenang rangkulan dan gandengan tanganmu yg menenangkan. Namun sekarang terasa jauh berbeda. :(
Mungkinkah kau juga punya rindu sedalam dan seluas yang aku rasakan ???
Senyummu adalah bagian yang paling ku hafal. Kamu selalu berkata cinta, mengucap rindu dengan gaya yg aku suka. Kamu selalu mengajakku dalam percakapan manis di pesan singkat. Kamu menghangatkanku di tengah dinginnya malam dengan candaan kecilmu.  Aku merindukan semuanya.
Di sini, aku selalu berdebar ketika mendoakanmu.  Dalam patah kata yg ku semaikan di setiap bait sehabis sujudku.
Aku mencoba menyikapinya seolah kita baik-baik saja. Ku rasa, kalau selamanya seperti ini, aku gak bisa.
Aku menjelaskan. Tapi engkau seolah-olah tak mau memahami kecemasanku selama ini.
Tak tahu harus bagaimana. Apa aku harus melepasmu yg baru kemarin ku rengkuh?? T^T
Rasanya malu. Baru saja ku asah taring kesetiaanku untukmu, untuk kita. Tapi kenapa perasaanku malah kau tarik ulur begini??
Aku mencoba sabar menghadapimu. Aku berusaha bertahan dalam kisah yg ingin ku perjuangkan.
Cobalah mengerti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar