Ketika tulisan mewakili hati, ketika tulisan menjadi sarana berbagi

Kamis, 03 Oktober 2013

Ketika Pagi Tak Pernah Lelah Memancarkan Sinar Semangatnya

                                                                Jum'at, 4 Oktober 2013



    Aku bosan ketika bangun pagi hari hingga tidur malamku selalu diisi pertengkaran kecil dan bahkan pertengkaran yang cukup besar. Di mana hal itu terjadi sudah beberapa waktu ini.
Aku lelah.
Ada saja hal kecil yang jadi acuan untuk berdebat panjang. Aku ini apa? apa aku hanya tempat di mana kamu menumpahkan segala kekesalan dan amarahmu ketika kau lelah dengan duniamu? Apa kamu tak pernah berpikir bahwa aku sama sepertimu, yang juga punya perasaan? Seringkali aku terdiam melihat semua yang mengalir tanpa persetujuan dan keinginanku.
Aku seperti kehilangan sosok dirimu. Ya, rasanya tak lagi sama.
Kamu bilang semua karena aku, karena sikapku. Lalu harus bagaimana lagi bila kau tuduh semua ini salahku?? Aku tak mengerti. Lalu apa yang membuatmu masih menahanku? Apa yang membuatmu bertahan sedangkan aku merasa tak pernah ada baiknya. Lalu untuk apa lagi bila semua yang aku lakukan ini selalu menjadi yang salah? Aku ingin jadi yang baik. Tapi nyatanya bukan.
Aku hanya bisa membuatmu kesal, berubah. Kamu berubah karena sikapku yang aneh dan menyebalkan, karena takut kehilanganmu? Apa aku salah kalau aku merasa seperti itu, hah??!
Aku bingung, 'swear'. Entah aku harus bagaimana. Aku merasa bodoh. Apa kau peduli?
Bertahan atau lepaskan?? Serasa ku ingin beranjak.  Sudah lama aku merindukanmu yang selalu manis.
Apa maksudmu yang tiba-tiba berubah-ubah tak menentu seperti itu? sehari manis, sehari dingin, sehari manis, dingin lagi. Seharusnya kau jangan begitu. Itu bukan dirimu. Atau itukah sebenarnya dirimu??????
Apalagi yang harus diperjuangkan bila terus-terusan seperti ini. Akan ku coba perbaiki. Namun bila gagal, aku akan coba merelakan.
Ini bukan yang aku ingin. Salah ya kalau aku ingin bahagia bersama kamu? Salah ya kalau aku ingin  kamu jadi yang terakhir? Salah ya kalau aku ingin  kamu jadi yang terbaik? Apa aku yang terlalu bodoh & berlebihan? Kenapa masih bertahan? Kenapa masih berjuang? Kenapa kamu masih mempertahankan aku?
Bukankah aku hanya selalu membuatmu kesal dan marah? Bukankah aku hanya perempuan yang tak bisa jadi apa yang kamu ingin, perempuan yang menyenangkan, yang pandai memahami dan mengertikanmu, perempuan yang perhatiannya sangat baik terhadapmu. Bukan aku kan... :(
Air mata selalu jadi saksi kisah tuannya. Aku sebenarnya tak ingin menangis. Dan aku bisa. Namun terkadang aku sama sekali tak mampu menahannya untuk menetes mengaliri pipiku. Aku hanya bisa mengandalkan Tuhanku, lewat doa. Aku tau Dia punya rencana. Aku mintakan padaNya supaya tetap selalu menjagamu, dan membuatmu bahagia, meskipun bukan denganku. T^T
Maaf sayang. Aku mencintaimu.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar